Selasa, 09 Agustus 2011

cari sumbangan apa ngasih sumbangan ???

Masih di suatu pemukiman yang sama. Dengan berbagai macam sifat penduduk yang mendiami rumah mereka masing-masing. Hari ini, cuaca tidak nampak panas. Ramalan cuaca kemarin mengabarkan bahwa hari ini akan sedikit tertutup awan. Dan memang terlihat siang ini tidak terlalu panas karena sinar matahari tertutup awan yang tidak terlalu tebal.


Di sekitar pemukiman ini, ada sebuah keadaan yang sangat aneh. Ada rumah yang benar-benar kontras dengan situasi yang ada didekatnya. Ya. Rumah di ujung sana. Rumah yang benar-benar memiliki keadaan sangat langka. Rumah dipojok sana itu memiliki taman yang besar dan indah di halaman rumahnya. Rerumputan nan hijau yang tumbuh dengan tinggi yang sama serta beberapa bunga indah, ikut menyela sedikit-sedikit. Dapat dijumpai pula beberapa tanaman jenis Palm yang tumbuh guna memberikan suasana cool di taman yang luas ini.


Namun siapa sangka, halaman yang sangat luas ini ternyata bukan hanya milik rumah super mewah ini. Di bagian depan dari rumah mewah itu, yang mungkin banyak orang akan menyangkanya sebagai pos satpam. Tetapi, itu ternyata bukan sebuah tempat yang hanya dihuni maksimal 2 orang seperti dugaan banyak orang. Itu adalah rumah salah satu keluarga yang memang memiliki sedikit tanah di halaman rumah mewah ini. Hal ini terjadi karena sebenarnya dahulu sebelum rumah mewah ini dibangun, ada semacam rumah yang rumah ini dikatakan oleh beberapa orang sebagai rumah yang banyak muncul rejeki tak disangka. Sehingga, sang pemilik rumah mewah berpikir bahwa rumah ini sebaiknya tidak dihancurkan dan berinisiatif pula untuk memberikan sebagian rejekinya juga untuk yang pemilik rumah peot ini.


Beberapa orang yang melewati rumah ini, biasanya beranggapan bahwa rumah peot ini adalah semacam pos satpam. Sehingga banyak tamu yang tidak diundang yang belum mengenal baik dengan sang oemilik rumah mewah, jika mereka hendak bertamu, biasanya mencoba lapor ke rumah peot ini. Dan tentu saja, sang pemilik rumah peot ini hanya bisa berkata yang akan selalu sama ketika mendapat kejadian yang sama pula. "Silakan lurus saja Pak, mau masuk saja bapak / ibu sampai tidak tahu jalan ya karena taman rumah ini terlalu luas ?".


Nah, keadaan dua rumah yang kontras ini, memberikan suatu hal konyol yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Hal yang benar-benar entah akan membuat orang tertawa atau mungkin malah akan merasa iba. Nah ini nih cerita nya.


Siang itu, ada beberapa kawanan orang yang sedang meminta sumbangan. Segerombolan orang ini berpindah dari rumah satu ke rumah lain untuk mengadu nasib akan mendapat beberapa uang yang bisa menambah dana kegiatan mereka. Namun, tak banyak juga yang mereka dapat. Selain tidak mendapat apa yang mereka inginkan, banyak juga yang kadang-kadang marah terhadap mereka karena mereka tidak memperhatikan tulisan "Maaf, tidak menerima permintaan sumbangan", dan tentu saja, kalimat-kalimat yang keluar dari sang pemilik rumah pastinya sangat menyayat hati.


Setelah menerima banyak cercaan dan juga beberapa uang yang telah mereka dapat, mereka akhirnya beristirahat sejenak di semacam posko ronda. Di sana mereka menghitung uang sambil berbincang-bincang.


"Sialan bener yang rumah di samping lapangan tadi. Masak cuma dimintai dana seikhlasnya saja, marah-marah sampai bawa-bawa tetangga. Cuman gara-gara kita tidak liat tulisan "Maaf tidak menerima  permintaan sumbangan", kita dimarahi dan dikata-katai tidak jelas gitu," keluh salah seorang dari mereka.


"Kalau memang dia tidak mau ngasih sumbangan, ya udah gitu aja napa ya ? Sumpah jadi orang kaya kok pelit nya ampun ampun an. Dia kira acara yang kita bikin ini terlalu jelek apa ya. Tapi kan ya g perlu sampai jelek-jelekin gitu," tambah salah seorang.


"Sial deh sumpah. Kenapa sih tadi kita tidak melihat tu tulisan cacad," satu lagi diantara mereka terlihat lebih kesal.


"Uda lah uda. Toh yang penting kita uda berlalu dari rumah gila tadi. Mending kita nyari lagi aja rumah yang kelihatan kaya dan baik, tapi yang g ada tulisan kayak tadi aja. Gimana ?"usul satu dari mereka.


Akhirnya mereka sepakat tentang usul ini. Dan mereka berjalan kembali mencari-cari tempat yang tepat. Mereka sudah kapok dengan apa yang telah menimpa mereka tadi. Dan singkat cerita, akhirnya mereka sampai di rumah mewah yang kontras tadi. Mereka berhenti sejenak di depan pagar rumah ini. Mereka terdiam melihat sebuah kemegahan dari taman yang benar-benar indah. Mereka tak habis pikir, masak iya sih halaman rumah memiliki taman seindah ini. Pasti ini adalah orang kaya. yang baik hati, pikir mereka.

Mereka melihat sekeliling pagar. Tidak ada anjing penjaga dan satpam. Dan yang pasti tidak ada tulisan tulisan "Maaf, tidak menerima permintaan sumbangan". Akhirnya mereka sepakat menentukan pemilik rumah ini sebagai salah satu target untuk dimintai sumbangan. Tetapi, tentu saja, mereka mencari-cari celah untuk masuk, dan setelah melihat sekeliling, mereka menemukan rumah peot itu, yang tentu saja disangka sebagai pos satpam.

"Eh, itu ada pos satpam, ternyata disitu ya pos satpam nya," kata salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah rumah peot tadi.


"wew iya. Yah ada pos satpam. Pasti ada satpam nya juga. Dan byasa na, satpam nya orang kaya pasti galak tuh ma orang yg minta sumbangan," keluh sebagian lain dari mereka.


"Udahlah. Jangan berprasangka buruk dulu napa. Ayo kesana. Adu nasib aja deh demi acara kita." ajak salah satu lagi untuk membangkitkan semangat.


AKhirnya mereka mendatangi sisi pagar yang dekat dengan rumah peot tadi. Setelah berteriak-teriak, akhirnya keluar pemilik rumah peot itu. Dia melihat ke segerombolan orang tadi. Sambil bertanya-tanya dan sedikit ketakutan, pria tua itu akhirnya memberanikan diri untuk mendekati mereka.


"Ada apa ya Nak ? Kok ramai ramai datang ke sini ?" tanya pria tua tadi sambil berjalan pelan dengan tongkat kayu nya.


"Anu Pak, bapak pemilik rumah yang di belakang itu ?" tanya salah satu dari mereka.


"Oh, bukan Nak. Itu rumah milik pemilik tanah di situ. Ada apa memangnya ?" tanya sang pria tua.


"Jadi gini Pak, kan kami mau mengadakan acara gitu Pak. Acara kami ini bertemakan 'membantu sesama yang membutuhkan, gitu Pak. Nah dalam acara ini, kami akan mengadakan semacam penggalangan dana yang nantinya akan kami sumbangkan untuk orang-orang yang membutuhkan gitu pak, bla bla bla. . ." terang salah satu dari mereka karena mengira pria tua ini adalah satpam dari rumah bagus itu.


Dan singkat cerita, segerombolan pria tadi menjelaskan panjang lebar dari proposal mereka yang entah itu benar atau tidak kepada pria tua pemilik rumah peot tadi. Melihat segerombolan peminta sumbangan tadi selesei bicara, Pria tua itu tersenyum dan kemduian meminta ijin untuk masuk sebentar ke dalam rumah.


"Yes sukses. Pasti kita diijinkan masuk ke dalam rumah mewah ini. Wah asiiik. pasti dapet banyak nih " Kata salah satu dari mereka kegirangan bukan kepalang.


"Hus ngawur kamu. Jangan berharap lebih. Yang penting ini nanti bisa buat acara kita sukses " Salah satu dari mereka menyadarkan


Kemudian pria tua tadi keluar sambil membawa selembar kertas yang terlihat agak kotor. Kemudian memperlihatkannya kepada segerombolan orang tadi. Segerombolan orang tadi bertanya-tanya, apa tulisan dari kertas ini.


"Wah. . . Benar-benar kalian merupakan orang yang tepat ya :D. Dalam proposal, ada dana bantuan yang akan disalurkan kepada keluarga miskin yang tidak mampu dengan cara door to door dan melakukan check langsung ke lapangan. Beruntung tulisan ini kemaren belum saya buang. Kemarin terlepas karena angin " bapak tadi tersenyum.


Segerombolan peminta sumbangan tadi membaca dengan teliti kertas tadi


"Maaf, tidak menerima peminta sumbangan. Karena kami sendiri butuh sumbangan dana untuk hidup menetap diatas tanah yang bahkan bukan milik kami. Terima kasih"


!@*&(@*&@#*(@$**(#*%&*@(%




Parah dah. Mau meminta sumbangan dana, eee malah ketemu ma keluarga yang nagih sumbangan, hwakakakkaka. Parah amat tuh. Apes dah yang nyari sumbangan dana. hwakkakaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar