Di siang yang panas ini, mungkin adalah waktu yang tepat untuk beristirahat. Beberapa orang yang memiliki kulit sensitif terhadap panas, umumnya tidak kuat menahan sengatan sinar matahari. Mereka berada di rumah, di kamar, di depan kipas angin atau di ruangan ber-AC.
Seperti biasa, di daerah pemukiman ini, ada beberapa pengamen yang sering berkeliling untuk mencari dana sumbangan yang entah itu benar-benar karena kekurangan dana atau memang karena untuk mencari tambahan dana yang hanya digunakan untuk berfoya-foya. Dan benar saja, pengamen liar ini mendatangi rumah satu persatu dan beraksi layaknya seorang penyanyi solo. Dan jelas di siang hari sepanas ini, dimana merupakan waktu untuk beristirahat, banyak pemilik rumah yang benar-benar terganggu terhadap aksi para pengamen liar ini. Dengan malas, mereka biasanya memberikan uang yang sekiranya cukup untuk mereka. Dari 200 rupiah, hingga 500 rupiah.
Beberapa rumah, bahkan ada yang memasang stiker atau kertas dengan tulisan "Ngamen Gratis", atau "Maaf, Ngamen Gratis di Hari Libur". Mereka berpikir bahwa dengan memasang tulisan-tulisan ini, maka pengamen liar akan memahami kata-kata dari tulisan itu dan tidak akan mengamen di depan rumah itu.
Namun parahnya, ada kejadian yang benar-benar diluar dugaan. Yang ini merupakan kejadian teraneh yang mungkin benar-benar membuat sebagian orang memuncak emosi nya, namun di sisi lain, ada yang merasa bahwa kejadian ini merupakan hal kocak tersendiri.
Begini ceritanya. Pengamen itu seperti biasa mencari sumbangan dari rumah ke rumah. Dan ketika berada di suatu rumah, dia melihat tulisan "Ngamen Gratis". Sontak saja, dia langsung memikirkan arti kata-kata itu. Dia berpikir sejenak di depan rumah. Dan akhirnya tersenyum sendiri. Kemudian, dia segera pergi dari rumah tersebut.
Beberapa waktu kemudian, dia kembali lagi, si Pengamen itu. Namun, dia tidak sendiri. Dia membawa beberapa rekannya yang sama-sama pengamen. beberapa temannya ada yang membawa kecrekan, kaleng bekas, dan seruling. Kemudian, mereka menempatkan diri di depan rumah tadi. Dan memulai aksi mereka, main band dengan alat seadanya.
Sang pemilik rumah yang sedang asik-asiknya beristirahat, kaget dengan adanya keributan musik yang tidak jelas di depan rumahnya, segera keluar dan mencaari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan begitu melihat beberapa pengamen yang sedang bermain di depan rumahya, dia marah-marah.
"Oi, apa yang kalian lakukan di depan rumahku !! Kalian kira rumahku tempat konser apa !", bentak pemilik rumah.
"Eh eh, itu pemilik rumah yang baik sudah keluar tuh," tukas salah seorang pengamen.
"Kalian kira Ngamen di sini gratis apa, enak aja ngamen di depan rumah orang", bentak pemilik rumah sambil mengacungkan sapu dan bersiap melemparkannya.
"Pak pak, sabar dulu Pak. Bukannya begitu Pak ??? Kan Bapak sendiri yang memasang tulisan di dpan rumah Pak," jelas salah seorang pengamen.
"Apa maksud mu hah ??" pemilik rumah kebingungan.
"itu pak, ada tulisan "Ngamen Gratis", kan berarti ngamen disini gratis kan Pak ?? Karena itu lah Pak, saya kemudian memanggil teman-teman saya untuk sekalian mengadakan acara band ngamen. Lumayan ada tambahan dana Pak," jelas pengamen yang tadi sambil memperlihatkan tempat uang yang berisi lembarang 1000an hingga 5000an dan beberapa penonton yang juga berdiri di depan rumah sang pemilik.
"!!!!????&&$%(&@^&(#*", kata pemilik Rumah
Hadeh. Sumpah. Kok bisa ya pengamen itu punya pemikiran yang cerdas ???? Daripada konser di panggung mahal, iya juga kali ya. Mungkin ngamen di depan rumah bertuliskan "Ngamen gratis", merupakan solusi cerdas buat ngamen + sekalian konser amal tanpa dipungut biaya :p
Bagi yang merasa g cocok dengan cuplikan cerita konyol ini, silakan di kritik. Ini hanya lelucon kok :p
Seperti biasa, di daerah pemukiman ini, ada beberapa pengamen yang sering berkeliling untuk mencari dana sumbangan yang entah itu benar-benar karena kekurangan dana atau memang karena untuk mencari tambahan dana yang hanya digunakan untuk berfoya-foya. Dan benar saja, pengamen liar ini mendatangi rumah satu persatu dan beraksi layaknya seorang penyanyi solo. Dan jelas di siang hari sepanas ini, dimana merupakan waktu untuk beristirahat, banyak pemilik rumah yang benar-benar terganggu terhadap aksi para pengamen liar ini. Dengan malas, mereka biasanya memberikan uang yang sekiranya cukup untuk mereka. Dari 200 rupiah, hingga 500 rupiah.
Beberapa rumah, bahkan ada yang memasang stiker atau kertas dengan tulisan "Ngamen Gratis", atau "Maaf, Ngamen Gratis di Hari Libur". Mereka berpikir bahwa dengan memasang tulisan-tulisan ini, maka pengamen liar akan memahami kata-kata dari tulisan itu dan tidak akan mengamen di depan rumah itu.
Namun parahnya, ada kejadian yang benar-benar diluar dugaan. Yang ini merupakan kejadian teraneh yang mungkin benar-benar membuat sebagian orang memuncak emosi nya, namun di sisi lain, ada yang merasa bahwa kejadian ini merupakan hal kocak tersendiri.
Begini ceritanya. Pengamen itu seperti biasa mencari sumbangan dari rumah ke rumah. Dan ketika berada di suatu rumah, dia melihat tulisan "Ngamen Gratis". Sontak saja, dia langsung memikirkan arti kata-kata itu. Dia berpikir sejenak di depan rumah. Dan akhirnya tersenyum sendiri. Kemudian, dia segera pergi dari rumah tersebut.
Beberapa waktu kemudian, dia kembali lagi, si Pengamen itu. Namun, dia tidak sendiri. Dia membawa beberapa rekannya yang sama-sama pengamen. beberapa temannya ada yang membawa kecrekan, kaleng bekas, dan seruling. Kemudian, mereka menempatkan diri di depan rumah tadi. Dan memulai aksi mereka, main band dengan alat seadanya.
Sang pemilik rumah yang sedang asik-asiknya beristirahat, kaget dengan adanya keributan musik yang tidak jelas di depan rumahnya, segera keluar dan mencaari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan begitu melihat beberapa pengamen yang sedang bermain di depan rumahya, dia marah-marah.
"Oi, apa yang kalian lakukan di depan rumahku !! Kalian kira rumahku tempat konser apa !", bentak pemilik rumah.
"Eh eh, itu pemilik rumah yang baik sudah keluar tuh," tukas salah seorang pengamen.
"Kalian kira Ngamen di sini gratis apa, enak aja ngamen di depan rumah orang", bentak pemilik rumah sambil mengacungkan sapu dan bersiap melemparkannya.
"Pak pak, sabar dulu Pak. Bukannya begitu Pak ??? Kan Bapak sendiri yang memasang tulisan di dpan rumah Pak," jelas salah seorang pengamen.
"Apa maksud mu hah ??" pemilik rumah kebingungan.
"itu pak, ada tulisan "Ngamen Gratis", kan berarti ngamen disini gratis kan Pak ?? Karena itu lah Pak, saya kemudian memanggil teman-teman saya untuk sekalian mengadakan acara band ngamen. Lumayan ada tambahan dana Pak," jelas pengamen yang tadi sambil memperlihatkan tempat uang yang berisi lembarang 1000an hingga 5000an dan beberapa penonton yang juga berdiri di depan rumah sang pemilik.
"!!!!????&&$%(&@^&(#*", kata pemilik Rumah
Hadeh. Sumpah. Kok bisa ya pengamen itu punya pemikiran yang cerdas ???? Daripada konser di panggung mahal, iya juga kali ya. Mungkin ngamen di depan rumah bertuliskan "Ngamen gratis", merupakan solusi cerdas buat ngamen + sekalian konser amal tanpa dipungut biaya :p
Bagi yang merasa g cocok dengan cuplikan cerita konyol ini, silakan di kritik. Ini hanya lelucon kok :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar